Kabupaten Berau, 20 Maret 2024, Kasus difteri yang muncul di beberapa wilayah Kabupaten Berau telah menimbulkan keprihatinan serius bagi pemerintah dan masyarakat setempat. Untuk menghadapi tantangan kesehatan ini, pemerintah Kabupaten Berau bersama dengan berbagai pihak terkait telah melakukan langkah-langkah terpadu untuk menangani KLB difteri secara efektif.
KLB difteri di Kabupaten Berau menciptakan situasi yang membutuhkan tanggapan cepat dan komprehensif dari pemerintah dan stakeholder terkait. Sebagai upaya untuk mengatasi hal ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Berau telah mengkoordinasikan Rapat Lintas Program Teknis Penanganan KLB Kasus Difteri yang diselenggarakan pada tanggal 20 Maret 2024 di Ruang Kakaban, Gedung Pemerintah Kabupaten Berau.
Rapat ini dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Berau, bersama dengan Komisi Ahli Difteri Provinsi Kaltim, Tim Gerak Cepat (TGC) Provinsi Kaltim, dan Tim Gerak Cepat Kabupaten Berau.
Dalam rapat ini, dibahas secara mendalam mengenai teknis penanganan Outbreak Respon Imunisasi (ORI) di wilayah Kecamatan yang terdapat kasus konfirmasi dan compatible klinis difteri. Langkah-langkah preventif dan responsif telah dirumuskan guna meminimalisir penyebaran penyakit ini dan melindungi masyarakat dari ancaman kesehatan yang serius.
Pemerintah Kabupaten Berau juga telah melakukan upaya pencegahan dengan melakukan imunisasi massal di wilayah-wilayah terdampak serta melakukan sosialisasi pentingnya imunisasi kepada masyarakat secara luas.
Kami menghimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Berau untuk tetap tenang namun tetap waspada, serta memberikan dukungan penuh kepada upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah dan berbagai pihak terkait dalam menangani KLB difteri ini. Kesehatan masyarakat adalah prioritas utama bagi pemerintah Kabupaten Berau, dan kami berkomitmen untuk terus melakukan langkah-langkah konkret demi keselamatan dan kesejahteraan bersama.
Hadir dalam rapat ini sejumlah tokoh dan perwakilan dari berbagai instansi terkait. Direktur RSUD dr Abdul Rival turut hadir, bersama dengan perwakilan dari berbagai bidang seperti Kabid P2P Dinkes Berau, Kabid Yankes Dinkes Berau, Kabid Kesmas Dinkes Berau, Kabid SDK Dinkes Berau, Kabid Yanmed RSUD Abdul Rivai, Kepala KKP Kelas Tarakan Wilker Berau, serta sejumlah dokter spesialis dari berbagai disiplin ilmu seperti THT, Dalam, Anak, dan Patologi Klinis.
Kehadiran pula dari jajaran Puskesmas di berbagai kecamatan di Kabupaten Berau menegaskan komitmen untuk berkolaborasi dalam menangani klaster kasus difteri ini. Kepala Puskesmas dari Tanjung Redeb, Kp.Bugis, Sambaliung, Gunung Tabur, Kelay, Teluk Bayur, dan Tanjung Batu serta Tim Surveilans Puskesmas menjadi bagian penting dalam pemantauan dan respons terhadap kasus-kasus yang muncul di lapangan.
Tak hanya dari instansi pemerintah, namun juga hadir perwakilan dari organisasi profesi seperti Ketua IDI dan Ketua IDAI Kabupaten Berau. Kolaborasi lintas sektor ini menjadi modal utama dalam menghadapi tantangan kesehatan masyarakat yang kompleks seperti kasus difteri ini.
Rapat ini diharapkan mampu menghasilkan strategi yang efektif dalam menangani kasus difteri yang terjadi di Kabupaten Berau. Langkah-langkah konkret diharapkan dapat segera dilaksanakan guna mengendalikan penyebaran penyakit dan melindungi masyarakat dari ancaman kesehatan yang serius ini.
Salam Sehat,